Warga Myanmar di Australia Takut Perpanjang Paspor karena Tidak Mau Membahayakan Keluarga Mereka

Warga Myanmar di Australia Takut Perpanjang Paspor karena Tidak Mau Membahayakan Keluarga Mereka
Masa berlaku paspor sebagian warga Myanmar di Australia hampir habis dan mereka khawatir untuk memperpanjang di kedutaan.  (Supplied)

"Bila saya ke kedutaan mereka pasti akan mengecek data saya. Bila mereka menemukan di mana keberadaan anggota keluarga saya, itu akan menjadi masalah."

"Mereka tidak bisa melakukan apa-apa terhadap saya, namun mereka bisa melakukan sesuatu terhadap keluarga saya.'

Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG) adalah sebuah kelompok yang didirikan oleh anggota parlemen Myanmar yang terpilih lewat pemilu, para pemimpin etnis, dan pegiat anti junta.

Perwakilan NUG di Australia, Dr Tun-Aung Shwe, mengatakan dia ingin mendiskusikan dengan Departemen Dalam Negeri dan Imigrasi Australia agar dapat bersama-sama menemukan solusi permanen dalam mengatasi situasi ini dibanding harus mengatasinya kasus per kasus.

"Kami ingin Departemen Dalam Negeri dan Kementerian Imigrasi melakukan pertimbangan yang menyeluruh dalam mengatasi masalah ini," katanya.

"Sekarang kedutaan menggunakan masalah paspor untuk menekan warga Myanmar, bahkan untuk mereka yang tinggal di Australia."

Kedutaan Myanmar di Australia mengatakan kepada ABC bahwa ini semua adalah "misinformasi" dan kedutaan tetap memperpanjang dan menerbitkan paspor secepat mungkin.

Berharap pemerintah Australia mengakui NUG

Dr Shwe dan para pegiat lain berharap pemerintah Australia akan mengakui NUG sebagai pemerintahan yang berdaulat di Myanmar, dan bukannya junta militer.

Warga Myanmar yang menentang kudeta junta militer mengatakan kepada ABC bahwa mereka takut memperpanjang paspornya di kedutaan Myanmar di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News