Waspada! Polusi Udara Tingkatkan Kematian Penderita COVID-19

Waspada! Polusi Udara Tingkatkan Kematian Penderita COVID-19
Polusi udara

"Beberapa penelitian terbaru, menemukan bahwa mereka yang tinggal di wilayah polusi udara tinggi mempunyai risiko 4,5 kali lipat lebih tinggi meninggal akibat COVID-19 dibandingkan yang tinggal di wilayah polusi udara rendah. Itu temuan dari Harvard yang mencakup 98 persen populasi di Amerika Serikat," kata Budi.

Penelitian serupa, juga dilakukan di Eropa, termasuk Italia, Prancis, Spanyol, dan Jerman.

Di mana European Public Health Alliance menyatakan polusi udara mengurangi peluang seseorang bertahan hidup dari wabah Corona.

Itulah sebanya, World Health Organization (WHO) mengimbau agar setiap negara memperhatikan faktor risiko polusi udara dan kaitannya terhadap pengendalian COVID-19.

“WHO menyebutkan, negara dengan tingkat polusi udara tinggi seperti Indonesia harus mempertimbangkan faktor risiko polusi udara tersebut dalam persiapan pengendalian COVID-19,” papar Budi.

Berdasarkan penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, lanjutnya, polusi udara sangat berdampak terhadap kesehatan masyarakat.

Hasil penelitian FKM UI menyebutkan, partikel udara PM 2,5 menyebabkan fungsi paru-paru tidak normal kepada 21 persen warga Tangerang dan 24 persen warga Makassar.

“Dan harus diingat, ketika fungsi paru-paru sudah terganggu, maka tidak pernah bisa menjadi normal kembali. Tidak pernah bisa sembuh seratus persen,” tandasnya.(chi/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

Pemerintah diminta bisa memperbaiki kualitas udara di Indonesia agar tidak memperparah tingkat kematian penderita Covid-19.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News