Wayang Kathy

Oleh: Dahlan Iskan

Wayang Kathy
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya lihat di google map: Mayangkara itu tidak jauh dari pintu tol exit 506 Mojosongo, setelah exit Bandara Adi Sumarmo, Solo.

Maka, sejak dari Jakarta saya sudah tetapkan tekad: mampir Mayangkara. Mobil yang saya kemudikan, Alphard, saya isi penuh. Agar isi bensin berikutnya bisa di Mayangkara.

Biasanya saya sudah isi bensin di sekitar Semarang. Kali ini saya paksakan sampai penanda bensin berwarna kuning. Saya lihat ada stasiun pengisi bensin di dekat pintu exit itu.

Ketika masih di tol Ungaran saya WA sang Arjuna: apakah ada di rumah. Ternyata sang Arjuna lagi tidak ke mana-mana.

Misalkan tidak lagi ada Covid-19 rasanya sulit bertamu ke Mayangkara pada jam 20.00 seperti itu, pasti sudah pergi pentas entah Astina atau Alengka.

Itulah kali pertama saya bertemu Purbo Asmoro, meski sudah sering bicara lewat online. Orangnya memang ganteng seperti Arjuna.

Pembawaannya juga halus seperti satria Pandawa itu.

Namun, tidak seperti Arjuna, istri Purbo tetap satu, menyuguhkan begitu banyak kue malam itu.

Kathy sangat jeli melihat perjalanan wayang kulit. Namun, awalnya dia begitu sulit mencari pembimbing tesisnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News