WHO Beri Penilaian Kebijakan Nol Covid China, Memalukan

WHO Beri Penilaian Kebijakan Nol Covid China, Memalukan
Sejumlah petugas medis dan personel keamanan mendadak dikerahkan ke salah satu kawasan permukiman di Distrik Chaoyang, Beijing, China, pada Minggu (24/4/2022) setelah dalam dua hari terakhir ditemukan 20 kasus positif. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

Dengan pemikiran itu, dapat dimengerti, kata Ryan, bahwa negara terpadat di dunia itu ingin mengambil tindakan keras untuk mengekang penularan virus corona.

Namun, kebijakan nol-COVID China telah menuai kritik mulai dari ilmuwan hingga warganya sendiri, yang mengarah ke siklus lockdown jutaan orang, kesedihan, dan kemarahan.

Sebagian besar negara lain yang awalnya memiliki pendekatan yang sama sekarang setidaknya memulai transisi ke strategi untuk hidup bersama dengan virus.
Wabah yang terus berlanjut juga menggarisbawahi betapa sulitnya menghentikan penyebaran varian Omicron yang sangat menular.

Di bawah kebijakan nol-COVID, pihak berwenang mengunci area populasi besar untuk membasmi penyebaran virus sebagai tanggapan terhadap wabah virus corona, bahkan jika hanya sejumlah kecil orang yang dinyatakan positif.

Tindakan Shanghai sangat ketat, penduduk diizinkan keluar dari kompleks hanya untuk alasan luar biasa, seperti darurat medis. Banyak yang bahkan tidak diizinkan keluar dari pintu depan mereka untuk berbaur dengan tetangga.

Kebijakan karantina juga dikritik karena memisahkan anak-anak dari orang tua dan menempatkan kasus tanpa gejala di antara mereka yang memiliki gejala. (ant/dil/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Kebijakan nol-COVID China telah menuai kritik mulai dari ilmuwan hingga warganya sendiri yang menderita akibat lockdown ketat di sejumlah kota besar


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News