WNI di Sri Lanka Diimbau Hindari Unjuk Rasa dan Membatasi Perjalanan di Luar Rumah

WNI di Sri Lanka Diimbau Hindari Unjuk Rasa dan Membatasi Perjalanan di Luar Rumah
Tangkapan layar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menyampaikan keterangan pers secara daring pada Sabtu (11/6/2022). (ANTARA/Yashinta Difa)

Meskipun kondisi WNI di Sri Lanka relatif aman, kata dia, pemerintah tetap menyiapkan rencana kontingensi untuk mengantisipasi eskalasi kegawatdaruratan bagi WNI di sana. 

WNI yang menghadapi masalah juga diimbau segera menghubungi KBRI Kolombo melalui sambungan langsung di nomor +94772773123.

Gelombang protes besar-besaran yang terjadi karena krisis ekonomi yang telah berlangsung selama berbulan-bulan berujung pada kaburnya Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dari negara itu.

Setelah Rajapaksa melarikan diri ke Maladewa pada Rabu untuk meneruskan pelariannya ke negara lain di Asia, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe juga dituntut mundur oleh rakyat.

Ketua parlemen mengatakan Rajapaksa telah menyetujui penunjukan Wickremesinghe sebagai presiden, berdasarkan pasal konstitusi yang mengatur kapan presiden dianggap tak mampu menjalankan tugasnya.

Pelarian sang presiden menandai akhir dari kekuasaan klan Rajapaksa yang telah mendominasi politik di negara Asia Selatan itu selama dua dasawarsa terakhir.

Protes-protes terhadap krisis ekonomi telah muncul berbulan-bulan dan mencapai puncaknya pekan lalu ketika ratusan ribu orang menduduki gedung-gedung penting pemerintah di Kolombo. Mereka menyalahkan klan Rajapaksa dan sekutu mereka atas lonjakan inflasi, korupsi, serta kelangkaan bahan bakar dan obat-obatan. (antara/jpnn)

Kemenlu mengimbau WNI di Sri Lanka tidak mengikuti unjuk rasa, dan membatasi perjalanan di luar rumah.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News