WNI Terpidana Mati: Arwah Saya akan Gentayangan Menuntut Balas

WNI Terpidana Mati: Arwah Saya akan Gentayangan Menuntut Balas
Pengacara Zainal Abidin, Ade Yuliawan saat memberikan keterangan pers seputar Surat Testimoni dari Zainal. Foto: Aris Andrianto, diambil dari The Canberra Times.

"Betapa terkejutnya saya mendengar pada 9 Januari 2015 yang grasi saya ditolak oleh Presiden Jokowi," tulisnya.

Pekan lalu, saudara Zainal dikabarkan mengalami serangan jantung dan meninggal setelah mendengar dari jaksa di Palembang bahwa mereka akan memiliki satu kesempatan terakhir untuk melihat Zainal sebelum dieksekusi.

Keluarga tidak punya uang untuk melakukan perjalanan ke Nusakambangan di Jawa Tengah untuk melihat dia.

Beberapa hari kemudian, Jaksa Agung Indonesia mengumumkan akan ada penundaan dalam eksekusi. Namun belum ada kabar keluarga Zainal akan datang berkunjung.

Kabarnya, saat ini judicial review-nya akan dipertimbangkan oleh Mahkamah Agung. "Indonesia adalah negara berdasarkan aturan hukum, bukan salah satu berdasarkan instruksi presiden. Klien saya lebih baik menerima pengadilan yang adil dan proses hukum saat ini," ujar sang pengacara, Ade Yuliawan. (adk/jpnn)

CILACAP - Zainal Abidin, satu-satunya Warga Negara Indonesia (WNI) yang bakal bergabung dalam drama eksekusi mati bersama dengan terpidana mati tahap


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News