WOW, Ini Beda Perlakuan Samadikun dengan Buron Lainnya

WOW, Ini Beda Perlakuan Samadikun dengan Buron Lainnya
Kepala BIN Sutiyoso (kiri) dan Deputi satu bidang luar negri Sumiharjo Pakpahan (kanan) saat membawa buron kasus Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun Hartono (tengah) tiba di Bandara Halim Perdanakusums, Jakarta, Kamis (21/4/2016). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

jpnn.com - JAKARTA - Perlakuan Badan Intelijen Negara (BIN) saat memulangkan buronan kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Samadikun ‎Hartono sangat berbeda dengan apa yang dilakukan KPK saat memulangkan terpidana kasus korupsi proyek Hambalang M Nazaruddin dari Kolombia 2011 silam. 

Mereka sama-sama dipulangkan via bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Saat memulangkan Nazaruddin, KPK menjaga buronannya dengan sangat ketat. 

Misalnya, begitu pesawat mendarat di Halim, para petugas langsung memakaikan rompi anti peluru, lalu memasang borgol di salah satu tangan Nazaruddin ke satu tangan petugas. 

Dia benar-benar diperlakukan bak penjahat papan atas. 

Pemandangan sangat berbeda terjadi ketika boruon BLBI, Samadikun dibawa pulang dari Tiongkok. 

Saat turun dari pesawat carteran di Halim, tangan Samadikun bebas dari borgol. Bahkan, pria yang mengenakan polo shirt lengan panjang itu bebas melenggang dengan menenteng tas selempangnya. 

Pria yang telah merugikan uang negara sekitar Rp 169 miliar (tahun 2003) itu pun berjalan santai bersama rombongan ‎Kepala BIN Sutiyoso dan Jaksa Agung HM Prasetyo bak seorang tamu.

Sutiyoso menuturkan, pihaknya tidak ingin memborgol Samadikun karena sangat kooperatif. Bahkan, dia juga meminta maaf atas prilakunya selama ini. "Dia minta maaf ke pemerintah dan masyarakat," tegasnya. (dlo)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News