Wujudkan Udara Tanpa Asap, KLHK Bentuk Brigdalkarhutla

Wujudkan Udara Tanpa Asap, KLHK Bentuk Brigdalkarhutla
Pembentukan Brigadalkarhutla di KPH Sumatera Selatan. Foto: KLHK

jpnn.com, PALEMBANG - Jelang Asian Games 2018 di Palembang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkuat sumber daya manusia pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), untuk mewujudkan udara bersih tanpa asap karhutla.

Kali ini, kementerian yang dipimpin Siti Nurbaya itu membentuk dan melatih Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Brigdalkarhutla) pada Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di wilayah Sumatera Selatan.

Pembentukan dan pelatihan Brigdalkarhutla dilakukan pada lima KPH yaitu KPH Wilayah I Meranti, KPH Wilayah III Banyuasin, KPH Wilayah IV Sungai Lumpur, KPH Wilayah V Lempuing, dan KPH Wilayah XI Benakat, mulai tanggal 16 - 18 Juli 2018 di Palembang.

Membuka acara tersebut, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan, menyampaikan bahwa, menurut prediksi BMKG, bulan September sampai Oktober adalah puncak musim kemarau tahun ini.

"Kondisi ini perlu diwaspadai dan diantisipasi dengan berbagai upaya pencegahan di tingkat tapak, terutama di wilayah Sumatera Selatan, yang menjadi tuan rumah ajang Asian Games 2018 Agustus hingga september nanti," tuturnya.

Sebagai ujung tombak dalam pengendalian karhutla di tingkat tapak, Raffles berharap KPH dapat berperan aktif bersama masyarakat. "Brigdalkarhutla ini diharapkan mampu mendukung Brigade Dalkarhutla KLHK-Manggala Agni, dan menjadi penggerak masyarakat sekitar dalam melakukan upaya pencegahan karhutla,” imbuh Raffles.

Selama tahun 2015 – 2019 KLHK menargetkan pembentukan 50 Brigdalkarhutla, dan saat ini sebanyak 63 Brigdalkarhutla telah terbentuk di KPH, dengan jumlah personel 945 orang. Khusus di Sumatera Selatan, tahun 2016 telah dibentuk empat regu Brigdalkarhut KPH, sehingga sat ini telah mencapai sembilan regu. Sementara penyebaran informasi peringatan dini karhutla, kepada masyarakat melalui SMS blast, telah berjalan di Jakarta, Provinsi Sumatera, dan Provinsi Riau.

Selain itu, Raffles menerangkan, di wilayah Sumatera Selatan, juga dibentuk Posko Satuan Tugas (satgas) Penanganan Karhutla, dari tingkat desa hingga provinsi. "Koordinasi dapat dilakukan secara berjenjang dan setiap kejadian kebakaran di lapangan dapat segera dilaporkan dan ditangani sebelum kebakaran meluas," Raffles menambahkan.

Menurut prediksi BMKG, bulan September sampai Oktober adalah puncak musim kemarau tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News