Ya Akting, Ya Angkat Alat

Ya Akting, Ya Angkat Alat
Foto: JPPhoto
Pernyataan Iqbal tersebut diamini Dimas maupun Natasha yang memegang peran utama. "Iya, kita bantuin angkat-angkat. Ya, misalnya, reflektor gitu. Karena timnya kecil, jadi harus saling bantu. Jadi, harusnya kita dapat honor dobel, pemain dan kru," canda Natasha.

Sistem birokrasi yang berlaku juga menjadikan syuting di Turki lebih bermakna. Menurut Iqbal, meski mengantongi izin untuk melakukan syuting, tim tidak bisa dengan mudah menjalankan syuting di lokasi-lokasi yang telah disetujui. Bahkan, ada salah satu lokasi di mana tim diperbolehkan syuting, namun tanpa dialog.

"Kalau di Indonesia, kan tinggal "salam tempel". Mau syuting di mana aja, asal udah izin, beres. Kalau di sana, sistemnya jelas dan nggak bisa begitu. Pernah kami syuting tanpa dialog di satu tempat dan aturan itu nggak bisa ditawar. Film Turki pun harus gitu kalau mau syuting di situ," papar Iqbal.

Karena itu, Iqbal beserta timnya harus pintar-pintar menyiasati keadaan. Tim produksi pun tidak menggunakan kamera besar di semua lokasi. Agar tidak menarik perhatian, Iqbal pernah menggunakan kamera 7D yang lazimnya digunakan untuk memotret.

PEMILIHAN lokasi syuting di Turki mungkin menjadi daya tarik tersendiri bagi sinetron KKDB. Namun, di balik syuting di negara tersebut, tersimpan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News