Ya Ampun, Suami Hajar Istri pakai Linggis...Inalillahi

Ya Ampun, Suami Hajar Istri pakai Linggis...Inalillahi
OTOPSI: Polisi dan petugas medis membawa mayat korban ke RSUD dr Iskak Tulungagung. Foto: Zaki Jazai/Jawa Pos Radar Tulungagung

Pada waktu yang sama, Sutini terjatuh ketika menarik baju Yulianto. Dia hanya menjerit agar Yulianto menghentikan tindakannya. Tetapi, pelaku terus menghunjamkan pukulan berkali-kali di seluruh tubuh korban hingga akhirnya tidak berdaya. Saat itulah pelaku baru menghentikan aksinya.

Tidak lama kemudian, dua tetangga yang mendengar jeritan tersebut tiba di lokasi. Mereka pun menangkap pelaku dan melihat kondisi korban. Beberapa tetangga yang lain kemudian berdatangan setelah selesai salat Tarawih. Ada yang menghubungi petugas kesehatan untuk memeriksa kondisi korban. Ada pula yang melaporkan ke Polsek Sumbergempol.

Beberapa menit berselang, petugas kesehatan dan polisi tiba di lokasi kejadian. Saat memeriksa kondisi korban, petugas medis memastikan bahwa nyawa Mela sudah tidak tertolong. Polisi langsung membawa Yulianto. Bersamaan dengan itu, Mitun, ibu korban yang datang di lokasi, langsung histeris ketika melihat anaknya meninggal secara tragis.

Petugas Satreskrim Polres Tulungagung yang datang di lokasi kejadian langsung memasang garis polisi agar warga tidak mengganggu proses identifikasi. Setelah identifikasi selesai, mayat korban dimasukkan ke kantong jenazah dan dibawa ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk diotopsi.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Tulungagung AKBP F.X. Bhirawa Braja Paksa membenarkan soal adanya kejadian tersebut. Saat ini tersangka dan barang bukti berupa linggis besi yang digunakan untuk memukul korban diamankan di Mapolres Tulungagung untuk penyidikan lebih lanjut.

’’Kasus pembunuhan ini masih ditangani oleh Satreskrim Polres Tulungagung. Kami belum bisa memastikan apakah ada tersangka lain. Untuk sementara, motif pembunuhan tersebut adalah emosi sesaat. Pelaku telah mengakui perbuatannya,’’ jelasnya.

Sementara itu, tersangka mengaku pembunuhan tersebut dilakukan karena khilaf. Dia menyebut rumah tangga yang dibangun enam tahun lalu sudah tidak harmonis. ’’Saya khilaf karena saat itu kami bertengkar dan istri saya berkali-kali berucap ingin cerai,’’ katanya.

Begitu dia mendengar permintaan cerai dari sang istri, pertengkaran pun semakin hebat. Dengan spontan, pelaku lalu mengambil linggis di samping rumahnya dan langsung menghantamkannya ke tubuh sang istri. ’’Waktu itu saya gelap mata. Saya spontan melakukannya tanpa mempertimbangkan apa risiko selanjutnya,’’ ungkapnya.

TULUNGAGUNG – Mela Ardiana, 22, warga Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, dibunuh secara sadis oleh Yulianto, 25, suaminya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News