YAICI dan Dikdasmen Aisyiyah Beri Edukasi Gizi Untuk Ratusan Guru PAUD

YAICI dan Dikdasmen Aisyiyah Beri Edukasi Gizi Untuk Ratusan Guru PAUD
Seminar Nasional YAICI - PP Aisyiyah membahas soal pencegahan stunting. Foto: Istimewa for JPNN.com

“Banyak orang tua masih belum bisa membedakan mana susu dan kental manis. Karena itu, adalah tepat memulai edukasi gizi dari PAUD,” kata Fitniwilis.

“Stunting tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahap yang dapat dilihat dan dideteksi secara dini. Pasti ada growth falteringnya atau indikasi gagal tumbuh terlebih dahulu, dan usia paling sering terjadi ada pada usia 3 sampai 18 atau 24 bulan,” ujar dokter spesialis anak Dr Cut Nurul.

Oleh karena itu, Cut Nurul berharap banyak terhadap PAUD dapat menjadi agen pendeteksi dini kondisi anak, terutama gizi anak.

“PAUD harus memperhatikan komposisi menu makan siang untuk muridnya, wajib mengandung beberapa unsur karbo, lemak, protein dan sayur dalam jumlah secukupnya. Protein terbaik untuk tumbuh kembang anak adalah susu, tapi ingat bukan susu kental manis. Untuk mencukupi kebutuhan proteinnya sebaikyna diberikan susu fortifikasi,” jelas Cut Nurul.

Selain itu, PAUD juga berperan sebagai lingkungan terdekat kedua bagi anak selain rumah atau keluarga, sehingga dari sinilah PAUD menjadi tempat tepat dalam menanamkan pemahaman tentang makanan dan minuman yang bergizi untuk anak.(chi/jpnn)


PAUD merupakan lingkungan yang dapat memantau gizi dan pertumbuhan anak selain keluarga. Selain itu, guru PAUD diharapkan juga bisa menjadi penyambung edukasi.


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News