Siap Tambah Anggur Merah demi Tekan Human Trafficking di NTT

Siap Tambah Anggur Merah demi Tekan Human Trafficking di NTT
Calon Wakil Gubernur NTT Emilia J Nomleni dalam safari politik di Kabupaten Tomor Tengah Selatan, Selasa (22/5). Foto: PDIP for JPNN

jpnn.com, TIMOR TENGAH SELATAN - Tingginya angka perdagangan manusia atau trafficking in person di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi sorotan banyak kalangan. Sebab, banyak warga NTT yang menjadi korban perdagangan manusia.

Salah satu daerah di NTT yang memiliki angka perdagangan manusia tinggi adalah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Hal itu juga menjadi perhatian Calon Wakil Gubernur (Cawagub) NTT Emilia J Nomleni.

Pasangan Marianus Sae pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT itu telah melakukan safari politik di Kabupaten TTS, Selasa lalu (22/5). Menurutnya, Kabupaten TTS menghadapi banyak kasus perdagangan manusia.

“Dan kita selalu saja menerima jenazah orang-orang kita yang bekerja di luar,” ujarnya.

Karena itu, Mama Emi -panggilan karib Emilia- tak mau kasus itu berulang. Politikus PDI Perjuangan itu sudah menyiapkan program untuk menekan angka perdagangan manusia.

“Kami menyiapkan modal bagi para perempuan dan pemuda, agar mereka bisa membuka usaha dan bekerja di sini," katanya.

Duet Marianus Sae-Emilia J Nomleni yang dikenal dengan sebutan Paket Marhaen juga akan menyiapkan modal kepada masyarakat. Dia berencana meneruskan kebijakan Gubernur NTT Frans Lebu Raya yang telah meluncurkan program bernama Anggur Merah.

Program Anggur Merah merupakan akronim dari anggaran menuju rakyat sejahtera yang digelontorkan ke desa-desa di NTT. Hanya saja, Emilia akan menaikkan anggarannya.

Anggur Merah merupakan akronim dari anggaran menuju rakyat sejahtera yang merupakan program penggelontoran dana ke desa-desa di NTT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News