Yakinkan Publik bahwa Penerus Jokowi Bukan Prabowo!

Yakinkan Publik bahwa Penerus Jokowi Bukan Prabowo!
Koordinator Komite Penjadwalan Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo - Mahfud MD (TPN Ganjar-Mahfud) Aria Bima. Foto: arsip JPNN.com/arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima menyebut hasil survei Litbang Kompas menunjukkan banyak pemilih parpolnya dan pendukung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) masih bimbang atau belum menentukan capres-cawapres pilihan untuk Pilpres 2024.

Survei pada 29 November - 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden itu menunjukkan pemilih bimbang atau undecided voters mencapai 28,7 persen. Angka pemilih bimbang itu melonjak dari 15,4 persen pada survei Agustus 2023.

Menurut Bima, hasil survei itu mendorong Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo - Mahfud MD atau TPN Ganjar-Mahfud  dan sukarelawan untuk bisa berkampanye secara efektif dalam meyakinkan undecided voters.

Legislator PDIP itu mengatakan TPN bersama sukarelawan pendukung Ganjar harus bisa meyakinkan publik bahwa pasangan capres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 itu merupakan satu-satunya kandidat yang menjadi penerus Presiden Jokowi.

Koordinator Tim Penjadwalan TPN Ganjar-Mahfud itu menyatakan publik harus diyakinkan bahwa penerus Presiden Jokowi bukanlah Prabowo Subianto.

"Harus meyakinkan pemilih dan masyarakat bahwa penerus Jokowi bukan Prabowo, bahwa penerus Jokowi itu Ganjar-Mahfud," kata Bima, Selasa (12/12/2023).

Bima menambahkan hasil survei Litbang Kompas juga memperlihatkan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendamping Prabowo di Pilpres 2024 tidak serta-merta bisa menarik pemilih PDIP untuk mendukung capres bernomor urut 2 itu.

Pendapat Bima itu didasarkan pada hasil survei yang menunjukkan 60 persen basis pemilih PDI Perjuangan dan Jokowi tidak mendukung Prabowo. 

Politikus PDI Perjuangan Aria Bima menyatakan TPN Ganjar-Mahfud dan sukarelawan harus bisa meyakinkan pemilih bimbang bahwa penerus Jokowi bukan Prabowo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News