YAPI Yakini Pelakunya Oknum

Tokoh Agama Sesalkan Penyerangan

YAPI Yakini Pelakunya Oknum
Salah satu korban penyerangan yang juga santri YAPI. Foto: Mokamad Ubaidillah/Radar Bromo
Dia justru menegaskan, aksi penyerangan itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan warga Nahdliyin. "Yang jelas itu bukanlah aswaja warga Nahdliyin. NU tidak mungkin melakukan tindakan kekerasan, karena NU mengajarkan toleransi antar umat beragama," beber Gus Son. Namun siapapun penyerangnya kata dia, dengan tegas NU benar-benar menyesali penyerangan tersebut.

Hal yang sama diungkapkan Nurul Huda, ketua MUI Kabupaten Pasuruan. Dia mengaku belum mendengar insiden penyerangan oleh massa ke Ponpes YAPI. Nurul Huda hanya mengatakan di Indonesia ini, ada beberapa penganut agama dan aliran. Dengan adanya perbedaan agama dan aliran tersebut, tentu saja ada paham yang berbeda. Namun itu semua tidak menjadi permasalahan karena sejak dahulu, prinsip Pancasila selalu dipegang teguh oleh umat beragama di Indonesia.

Begitu pula dalam Islam yang di dalamnya menentang keanarkisan. "Di dalam Islam, setiap umatnya memiliki kewajiban untuk menghormati keyakinan lain. Di dalam Islam, perbuatan anarkis juga tidak boleh dan harus menghargai perbedaan," paparnya. Islam sendiri, katanya, juga menghormati adanya perbedaan. Karena itu kata dia, MUI sangat menyesalkan penyerangan itu.

Hal lain diungkapkan gus Mudjib Imron, pengasuh yayasan Al Yasini Areng-areng Wonorejo. Dia menuturkan, aksi penyerangan ke Ponpes YAPI terjadi dengan spontanitas dan bukan terencana. "Mereka kebetulan lewat yang kebetulan baru pulang dari menghadiri acara maulud di Singosari," terang gus Mudjib. Namun ternyata, ada anak-anak muda dari dua kelompok yang masih labil emosinya. Singkatnya karena saling emosi, bentrokan pun tidak bisa dihindari sampai akhirnya beberapa orang mendatangi YAPI.

PASURUAN - Penyerangan ke Ponpes Alma'adul Islam YAPI di Desa Kenep Beji juga mendapat reaksi dari para tokoh agama. Hampir seluruh tokoh agama dari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News