Year of Mobil Listrik

Oleh Dahlan Iskan

Year of Mobil Listrik
Dahlan Iskan di Lebanon. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Mobil listrik adalah dendam lamanya. Dendam yang belum kesampaian. Di sisa usianya dendam itu harus terbayar. Dengan kemampuan otaknya, mentalnya dan kekayaannya.

James Dyson adalah memuja alam pedesaan, pegunungan, pantai dan pantai berpasir. Semua itu ia anggap sebagai anugerah. Yang harus diselamatkan.

Mobil listrik adalah alat bagi dia. Untuk menyelamatkan anugerah itu. Yang lama ia tunggu. Dari para industrialis mobil. Tapi tidak ada tanda-tanda kesungguhan dari sana.

Latar belakang pendidikan Dyson adalah seni. Lalu ke desain. Tetapi bakatnya di teknik. Akhirnya ia gabungan tiga kemampuan itu.

Otaknya selalu memikirkan apa yang bisa ia temukan. Maka Dyson menemukan ini: pengangkut tanah dengan gerobak satu roda.

Penemuan itu sangat memudahkan kontraktor mengangkut tanah, semen, bata dan sejenisnya. Manusia tinggal memegang dua gagang dan mendorongnya. Tidak perlu lagi memikul atau menjinjing.

Tetapi ia kecewa dengan penemuannya itu. Ia kehabisan modal. Terpaksa produksi ‘wheelbarrow’ ini diserahkan ke investor.

James Dyson lantas bisnis kardus dan selotip. Saat ia berada di pabriknya Dyson melihat mesin pengisap debu. Yang menggunakan sejenis karung. Untuk menampung debunya.

Kini sudah amat terlambat untuk memulai. Indonesia sudah pasti akan menyerahkan pasar ke pihak asing lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News