Yosepa Hayat, Sosok yang Diduga Bomber di Solo

Bertengkar dengan Mertua, Dua Tahun Tinggalkan Anak dan Istri

Yosepa Hayat, Sosok yang Diduga Bomber di Solo
Yosepa Hayat, Sosok yang Diduga Bomber di Solo
Jika memang benar pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Solo itu adalah Yosepa Hayat, dia merupakan menantu Kirmanto, warga Perumahan GKBI, Desa Plumbon, Kecamatan Plumbon, Cirebon. Sebelum meninggalkan istri dan anaknya, Hayat pernah bertengkar dengan mertua gara-gara berbeda keyakinan.

M. JUNAEDI, Cirebon

HAYAT menikah dengan Dewi, 23, pada 2005. Dewi adalah putri pertama pasangan Kirmanto, 50, dan Sri Astuti, 45. Sejak dua tahun lalu Hayat tak pernah mendatangi istri dan seorang anaknya yang tinggal di rumah Kirmanto, di Perumahan GKBI (Gabungan Koperasi Batik Indonesia), Desa Plumbon, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.

"Saya dengar, dia (Hayat) pergi karena sebelumnya bertengkar dengan mertuanya, bahkan sampai adu fisik," cerita seorang tetangga dekat Kirmanto kepada Radar Cirebon (JPNN Group).

Dia melanjutkan, Hayat memang sering bertengkar dengan mertuanya. Tapi, pertengkaran paling tajam terjadi menjelang pemilihan presiden pada 2009. Hayat berkeyakinan, jika seseorang menggunakan hak pilih dalam pemilu itu, dia digolongkan orang kafir. Pendapat itu ditentang keras Kirmanto yang sehari-hari menjadi staf di Kementerian Agama Pusat.

Jika memang benar pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Solo itu adalah Yosepa Hayat, dia merupakan menantu Kirmanto, warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News