Yusril Menduga Ada Kekuatan Besar di Belakang Ahok

Yusril Menduga Ada Kekuatan Besar di Belakang Ahok
Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra. Foto dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra menduga ada kekuatan besar di belakang Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnasma alias Ahok, yang dianggap melakukan penistaan agama.

Itu sebabnya, kata Yusril, umat Islam merasa perlu melakukan aksi demo besar-besaran pada 4 November mendatang, untuk menuntut penegakan hukum terhadap Ahok.

Sepanjang dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku, demo itu menurutnya sah dan hak setiap orang.

"Untuk menghadapi seorang Ahok, haruskah ada demo mengerahkan sejuta umat? Mungkin jika Ahok hanya sendirian, dia tidak ada apa-apanya. Tetapi, diduga ada kekuatan besar di balik Ahok, yang tidak dapat ditembus dengan himbauan dan permintaan, melainkan harus melalui tekanan unjuk rasa besar-besaran dengan segala risiko yang mungkin terjadi," kata Yusril melalui keterangan tertulis, Selasa (1/11).

Aksi Bela Islam II pada 4 November menurutnya, tak bisa dihindari lagi. Maka ia mengajak semua pihak menjaga supaya aksi tersebut tidak berubah menjadi kerusuhan.

Aparat keamanan juga harus bersikap ekstra hati-hati. Jangan sampai ada korban tertembak dalam demo ini, seperti peristiwa 1966 dan 1998.

Dia menilai aksi demo nanti akan membuang banyak tenaga, waktu dan biaya, hanya karena menuntut agar Ahok diperiksa, ditangkap dan diadili.

Di sisi lain, umat Islam seperti telah kehilangan kekuatan politik yang efektif untuk mendesakkan tuntutan, kecuali dengan unjuk rasa.

JAKARTA - Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra menduga ada kekuatan besar di belakang Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnasma alias Ahok,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News