Yusril Pengin di Barisan Terdepan Membela Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Pakar tata hukum negara Yusril Ihza Mahendra mengharapkan dirinya berada di garis depan membela Joko Widodo - Ma'ruf Amin apabila terdapat sengketa pemilu pascapencoblosan.
Dia menginginkan Direktorat Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) tidak terlibat lebih jauh andaikan terdapat sengketa tersebut.
"Andaikata nanti sesudah pencoblosan itu ada sengketa, ya saya mohon mungkin saya ada di depan," kata Yusril usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Direktorat Hukum dan Advokasi TKN di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (13/12).
Meski demikian, ketua umum PBB ini tetap melibatkan Direktorat Hukum dan Advokasi TKN. Hanya saja, Yusril tetap memberikan batasan-batasan.
"Jadi mungkin perlu pendalaman, pengalaman menghadapi sidang-sidang Mahkamah Konstitusi yang hanya bisa terjadi lima tahun sekali, sengketa tentang pemilihan presiden," jelas dia.
Di samping itu, Yusril juga meminta Direktorat Hukum dan Advokasi TKN melawan fitnah dan propaganda yang ada di media sosial. Apabila terdapat informasi yang berisikan pidana, Yusril mengimbau agar segera dibawa ke koridor hukum.
"Kalau menyangkut masalah bukum, kami harus memilah dan memutuskan mana yang akan kami ambil langkah hukum, mana yang tidak. Jadi ini tugas Direktorat Hukum," tandas Yusril. (tan/jpnn)
Pakar tata hukum negara Yusril Ihza Mahendra mengharapkan dirinya berada di garis depan membela Joko Widodo - Ma'ruf Amin
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi
- Pasbata Minta Roy Suryo Setop Provokasi soal Isu Ijazah Jokowi