Zoom Gotong Royong

Oleh Dahlan Iskan

Zoom Gotong Royong
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Gara-gara tertawa ngakak tekanan darah saya turun jadi 157. Maka saya pun divaksinasi," ujarnya.

Lia Sundah, istri James, mewawancarai warga kita yang tinggal di Minnesota. Menarik sekali.

Dia hari itu baru mendapatkan giliran vaksinasi. Baru kali itu kami punya teman yang berpengalaman vaksinasi Johnson & Johnson.

"Di Minnesota kami disuruh memilih pakai vaksin yang mana," ujarnyi. "Saya pilih Johnson & Johnson. Setelah vaksinasi saya tidak mengalami efek samping apa-apa," katanyi.

Berarti dia hanya perlu suntik sekali itu saja. J&J adalah satu-satunya vaksin yang tidak perlu ada suntikan kedua.

Namun dia masih gundah. Di sertifikat vaksinasinyi hanya tertulis nama pertamanyi. Padahal dia ingin nama di sertifikat itu bisa sama dengan nama di paspor. Siapa tahu akan memudahkan perjalanan antar negara.

Maka petugas di sana menambahkan namanyi dengan ballpoint. Itulah yang membuatnyi gundah. Apakah tulisan tangan tambahan itu nanti tidak menimbulkan persoalan.

Begitu banyak yang didapat dari forum 1,5 jam itu. Berbeda sekali dengan Zoom saya siang sebelumnya. Soal budaya Tionghoa. Yang sampai tiga jam.

Zoom adalah pertemuan digital, tetapi masih banyak perilaku era nondigital terbawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News