Zulhasan Ajak Dokter Hewan Jadi Pelopor Pemilu Damai

Zulhasan Ajak Dokter Hewan Jadi Pelopor Pemilu Damai
Ketua MPR Zulkifli Hasan bersama ratusan anggota PDHI dan PIDHI saat mengikuti Sosialisasi Empat Pilar di Gedung Nusantara V, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin (17/12/2018). Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengajak ratusan anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Perhimpunan Istri Dokter Hewan Indonesia (PIDHI) untuk peduli pada Pemilu 2019 mendatang.

“Dokter hewan dan istrinya harus menjadi pelopor damai dalam Pemilu di tahun depan,” ujar Zulhasan sapaan Zulkifli Hasan di hadapan ratusan anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Perhimpunan Istri Dokter Hewan Indonesia (PIDHI), saat mengikuti Sosialisasi Empat Pilar di Gedung Nusantara V, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Senin (17/12/2018).

Menurut mantan Menteri Kehutanan itu, Pemilu merupakan hal yang biasa sebab dilaksanakan secara rutin tiap lima tahun sekali. Untuk itu Zulhasan berharap semua saling menghormati dan menghargai dalam soal pilihan.

Zulhasan Ajak Dokter Hewan Jadi Pelopor Pemilu Damai

Menurutnya, bila pemimpin yang ada sudah bagus, silakan pilih kembali namun bila ada yang ingin pemimpin baru, juga silakan memilih pemimpin yang diinginkan. “Semua diselesaikan secara sederhana di bilik TPS pada 17 April 2019,” ujarnya.

Bagi Zulhasan, kita tak perlu gaduh dalam soal pilihan Presiden sebab calon yang ada sama-sama orang Indonesia dan merupakan kader terbaik dari partai pengusung. Dalam Pemilu tahun 2019 diinginkan terciptanya suasana yang penuh kegembiraan dan menjauhkan dari rasa permusuhan.

Dalam demokrasi, kedaulatan ada di tangan rakyat. Sistem demokrasi yang sudah disepakati sejak tanggal 17 Agustus 1945 seharusnya sistem ini menghasilkan kedamaian, kesetaraan, kemakmuran, dan keadilan bagi semua. Diakui dalam proses perjalanan demokrasi, ada kemajuan yang sudah dicapai namun ada pula yang perlu untuk diperjuangkan.

“Ada catatan-catatan pada demokrasi yang berkembang untuk dievaluasi,” ungkapnya.

Bila pemimpin yang ada sudah bagus, silakan pilih kembali namun bila ada yang ingin pemimpin baru, juga silakan memilih pemimpin yang diinginkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News