Mohon Dibantu…! Penyakit Langka Merenggut Kebahagiaan Bocah Ini

Mohon Dibantu…! Penyakit Langka Merenggut Kebahagiaan Bocah Ini
ILUSTRASI. Foto: Pixabay.com

jpnn.com, MALANG - Di saat anak-anak seusianya asyik bermain ke sana-kemari, Muhammad Yusril Setiawan hanya bisa terbaring lemah di tempat tidurnya. Mikrosefali, penyakit gangguan syaraf langka telah merenggut kebahagiaan bocah tiga tahun tersebut.

FARIK FAJARWATI - Malang

Hari itu, seperti hari-hari yang lainnya, Yusril hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur. Untuk duduk, dia mesti dibantu orang lain. Duduknya pun mesti bersandar pada bantalan.

Yusril tak mampu menyangga tubuhnya sendiri. Tatapan matanya pun terlihat kosong. Meski sesekali berusaha untuk mengamati apa yang ada di sekelilingnya. Termasuk orang-orang yang berada di dekatnya.

Ya, Yusril memang berbeda dengan anak-anak kebanyakan. Dari bentuk kepalanya saja, perbedaan itu sudah kentara. Ukuran kepalanya kecil. Tak sebanding dengan ukuran badannya.

Di usianya yang sudah menginjak tiga tahun, Yusril juga belum bisa berbicara. Menangis menjadi satu-satunya cara Yusril untuk mengungkapkan keinginannya. Baik itu ketika haus, lapar, maupun mengantuk.

Seperti itulah kondisi Yusril. Bocah yang sehari-hari tinggal bersama orang tuanya di sebuah rumah berdinding kayu. Rumah itu hanya bisa diakses setelah melewati gang sempit di Dusun Karangrejo, Desa Sukopuro, RT 28, RW 08, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.

Yusril memang terlahir dari orang tua yang kondisi ekonominya pas-pasan. Roni Hermawan, sang ayah, bekerja sebagai buruh tani dengan penghasilan Rp 20 ribu - Rp 35 ribu per hari. Sementara sang ibu, Yuliani tidak bekerja. Sehari-hari, selain mengurus Yusril, Yuliani juga mesti merawat ibunya, Tuni, yang sudah berumur 83 tahun.

Di saat anak-anak seusianya asyik bermain ke sana-kemari, Muhammad Yusril Setiawan hanya bisa terbaring lemah di tempat tidurnya. Mikrosefali, penyakit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News