Polisi Ultimatum Dalang Tawuran Berdarah Cepat Serahkan Diri

Polisi Ultimatum Dalang Tawuran Berdarah Cepat Serahkan Diri
Tawuran pelajar. Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Polres Metro Jakarta Selatan masih memburu otak di balik aksi tawuran yang menyebabkan satu pelajar SMA Muhammadiyah Slipi bernama Ari Haryanto (16) tewas.

Kapolres Metro Jaksel Kombes Indra Jafar mengatakan, dari kasus ini, total sudah ada sepuluh orang dijadikan tersangka setelah sebelumnya membekuk 29 orang.

Mereka masing-masing berinisial F (19), RP (17), MR (16), SBR (16), ES (16), ASD (16), MFH (16), MR (17), DA (16), dan GM (16).

“Dalam kasus ini, mereka memiliki peran berbeda-beda,” kata Indra Jafar saat dikonfirmasi, Kamis (6/9).

Tawuran di kawasan Permata Hijau, Kebayoran Baru ini, kata dia, bermula ketika salah satu senior korban yakni IA berkomunikasi dengan adik-adik juniornya termasuk korban untuk bertemu di suatu tempat yang sudah ditentukan untuk melakukan tawuran.

IA merupakan pimpinan geng Sparatiz yang berasal dari salah sekolah korban. Sementara musuhnya adalah geng Gusdon.

Sebelum tawuran, IA mengumpulkan adik kelasnya di dekat SMPN 267 Ulujami melalui media sosial WhatsApp dan Instagram. Kemudian, kedua belah pihak bertemu di tempat yang sudah dijanjikan.

"Kelompok pelaku ini berarak-arakan naik sepeda motor dengan membawa sajam, stik golf, dan air keras. Saat di lokasi itu terjadilah tawuran, tapi korban saat itu tertinggal dari kelompoknya yang kabur, oleh para pelaku dikejar dan ditabrak," ucapnya.

Sudah ada 10 orang yang ditetapkan sebagai tersangka kasus tawuran yang menyebabkan satu pelajar SMA Muhammadiyah Slipi tewas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News