Radius Aman 50 Km, Listrik Hilang se-Pulau Jawa

Jepang Minta Bantuan ke Indonesia

Radius Aman 50 Km, Listrik Hilang se-Pulau Jawa
Radius Aman 50 Km, Listrik Hilang se-Pulau Jawa
JAKARTA - Pasca gempa serta tsunami yang melanda Jepang, kini bahaya nuklir mengancam siapapun yang berada di lokasi bencana. Meski pakar nuklir Jepang menetapkan radius aman radiasi nuklir 30 km, namun 10 pakar nuklir Indonesia yang sedang menyelesaikan studi di Jepang, justru mengeluarkan rekomendasi bahwa titik aman dari radiasi telah meluas menjadi 50 km. Pemerintah Indonesia pun bersiap-siap segera melakukan evakuasi WNI hingga radius aman, menjelang dievakuasi kembali ke tanah air.

Hasil kajian para ahli nuklir asal Indonesia ini pun sudah sampai ke Istana Negara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membuka sidang kabinet paripurna, membahas draff RKP dan RABPN 2012 di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (17/3), menginstruksikan agar segera dilakukan evakuasi WNI hingga ke radius aman, sesuai hasil penelitian para pakar yang dilaporkan ke KBRI di Tokyo.

"Saya ikuti setiap jam, apa yang terjadi di Jepang. Sekarang dikatakan batas paling aman dari Fukushima adalah 50 km. Saat ini, WNI sudah hampir kosong dari radius itu. Kita terus siapkan pemetaan evakuasi, di samping juga terus membantu rakyat Jepang sebagai bentuk solidaritas," kata SBY.

Sementara, Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan, pemerintah telah aktif melakukan evakuasi WNI dari radius bahaya nuklir. Meski pemerintah Jepang masih mempertahankan pada radius 30 km, menurut Marty, pemerintah melalui KBRI telah melakukan evakuasi hingga radius 50 km dari pusat radiasi kebocoran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) itu.

JAKARTA - Pasca gempa serta tsunami yang melanda Jepang, kini bahaya nuklir mengancam siapapun yang berada di lokasi bencana. Meski pakar nuklir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News