Belum Tuntaskan Unas, Siswa SMP Meninggal Kena DB

Bilang akan Pergi ke Rumah yang Bagus dan tak Lulus Ujian

Belum Tuntaskan Unas, Siswa SMP Meninggal Kena DB
Belum Tuntaskan Unas, Siswa SMP Meninggal Kena DB
SURABAYA - SMP Negeri 3 Surabaya berkabung. Di tengah-tengah pelaksanaan ujian nasional (unas), sekolah di Jalan Praban No 3 tersebut kehilangan salah seorang siswanya yang juga peserta unas, Ahmad Dahlan. Demam berdarah (DB) merenggut nyawa remaja 15 tahun itu setelah mengikuti unas hari ketiga Rabu (24/4).

Sejak hari pertama unas SMP Senin (22/4), Dahlan terlihat sehat. Hari itu pun dia tetap bersemangat mengikuti ujian matematika. Namun, putra pasangan Nur Fadhilah dan Kasum tersebut muntah-muntah sebelum mengerjakan soal. Dahlan lalu dibawa ke ruang UKS dan diberi teh hangat serta roti. Kondisinya segera membaik. Beberapa menit kemudian, dia cepat-cepat masuk kelas untuk mengikuti ujian lagi.

"Kami pikir dia masuk angin biasa," kata Kepala SMPN 3 Retno Indah. Sampai ujian selesai, Dahlan pulang dengan naik sepeda angin ke rumahnya di Jalan Jepara VI/4. Dia tidak menduga itulah hari terakhir murid yang selama ini dikenal pendiam dan rajin tersebut.

Kabar meninggalnya Dahlan membuat Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Ikhsan terkejut. Dia bersama pejabat dispendik lain langsung ke rumah almarhum. Ikhsan menyatakan, wabah DB belakangan memang meluas. Banyak siswa Surabaya yang jatuh sakit karena terkena DB. "Sekarang lagi musim DB," katanya. Banyak siswa SMA yang ikut unas susulan juga karena terkena DB.

SURABAYA - SMP Negeri 3 Surabaya berkabung. Di tengah-tengah pelaksanaan ujian nasional (unas), sekolah di Jalan Praban No 3 tersebut kehilangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News