Belum Tuntaskan Unas, Siswa SMP Meninggal Kena DB

Bilang akan Pergi ke Rumah yang Bagus dan tak Lulus Ujian

Belum Tuntaskan Unas, Siswa SMP Meninggal Kena DB
Belum Tuntaskan Unas, Siswa SMP Meninggal Kena DB
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jatim Harun mengatakan khawatir wabah DB menyebar dan memakan korban lagi. Apalagi, lanjut dia, sepuluh hari lagi unas SD dilaksanakan. Dia khawatir banyak siswa peserta unas SD yang terkena DB. Karena itu, dia mengimbau siswa agar menjaga betul kesehatan masing-masing.

Harun mengingatkan, orang tua dan guru tidak perlu memaksakan anak jika mereka sudah terlihat sakit. Biarlah istirahat sampai betul-betul sembuh dan dokter mengizinkannya beraktivitas lagi. Jika tidak bisa ikut unas reguler, mereka masih bisa mengikuti ujian susulan. "Jadi, jangan khawatir, mereka tetap punya kesempatan," jelasnya.

Jika belum juga bisa mengikuti ujian susulan, mereka masih bisa mengikuti ujian kejar paket A. Dia meminta para orang tua memberikan perhatian khusus kepada fisik anak-anak. Dengan begitu, pada hari pelaksanaan unas, mereka bisa tetap mengikuti ujian dengan baik.

Kasum, ayah Dahlan, mengira anaknya hanya sakit panas biasa. Panas itu mulai Sabtu malam. "Tapi, saya nggak tahu kalau dia kena demam berdarah," ujar lelaki 45 tahun tersebut. Dahlan meninggal pukul 20.30 di Rumah Sakit PHC Surabaya. Dia masuk RS pukul 18.00. Kemarin guru-guru dan teman-teman Dahlan bertakziah. Mereka mengaku sangat kehilangan. Sebab, selama ini Dahlan dikenal sebagai murid yang sangat dekat dengan teman-temannya. Dia pendiam, rajin beribadah, dan suka menolong.

SURABAYA - SMP Negeri 3 Surabaya berkabung. Di tengah-tengah pelaksanaan ujian nasional (unas), sekolah di Jalan Praban No 3 tersebut kehilangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News