Densus Dituding Obral Peluru
Senin, 13 Mei 2013 – 06:06 WIB
JAKARTA - Pengungkapan jaringan besar teroris perampok bank pekan lalu menyisakan kritik. Terutama karena ada terduga teroris yang ditembak mati. "Operasi itu tetap harus dievaluasi karena lagi-lagi, ada korban nyawa yang jatuh," ujar aktivis Muhammadiyah Musthofa Nahrawardaya di Jakarta, Minggu (12/05). Saat itu Densus merangsek menyerbu rumah tempat terduga teroris jelang maghrib. Uniknya, saat ashar sudah disiapkan keranda mayat dan kantong jenazah.
Menurut peneliti Indonesia Crime Analyst Forum (ICAF) itu, Densus 88 Mabes Polri sudah dilengkapi aneka persenjataan. "Kita tidak pernah tahu pasti, apakah terduga teroris itu melawan atau tidak. Sebab, ini satu versi dari polisi dan mereka sudah mati," katanya.
Peneliti lain, Harits Abu Ulya, menambahkan, kejanggalan operasi Densus 88 terlihat dari penyiapan keranda jenazah sebelum operasi diakhiri. Hal itu terlihat saat penyergapan di Marga Asih, Bandung.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengungkapan jaringan besar teroris perampok bank pekan lalu menyisakan kritik. Terutama karena ada terduga teroris yang ditembak
BERITA TERKAIT
- Kalimat Ini Selalu Ada saat Penyerahan SK PPPK, Bikin Tertekan, Setara PNS?
- 5 Berita Terpopuler: Beda PPPK & PNS Jelas, tetapi Bukan jadi Nomor Dua, kok, Simak RPP Manajemen ASN
- Lewat Monitoring KPK, Pj Gubenur Sumsel Soroti Pencegahan Korupsi
- Era Anna Muawanah Bojonegoro Raih Prestasi Terbaik Ketiga Nasional EPPD 2023
- Pentingnya Literasi Keuangan untuk Menghindari Jebakan Pinjol
- Cegah Lobi-Lobi, Tuntaskan Kasus Emas Secepatnya!