Setelah Poco-Poco, Kini Sebut Yoyo

Jubir SBY Akui Memang Ada Politik Yoyo

Setelah Poco-Poco, Kini Sebut Yoyo
Megawati Soekarnopotri pada pembukaan Rakernas PDIP di Solo, Jawa Tengah, Selasa (27/1). Foto: Ichwan Priyantoro/Radar Solo/JPNN
SOLO – Megawati Soekarnoputri selalu punya julukan pedas untuk mengkritik kinerja Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sewaktu menyampaikan pidato politik sekaligus membuka Rakernas IV PDIP di Solo Selasa (27/1), Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menyatakan, pemerintah gagal mengendalikan harga sembako dan menjadikan rakyat seperti permainan yoyo.

Dalam pidato 50 menit itu Megawati mengatakan, strategi penurunan harga BBM yang tidak dilakukan secara total hanya bertujuan untuk mendapat simpati publik, bukan menyelesaikan persoalan utama.

Misalnya, meningkatkan daya beli masyarakat. ”Pemerintah telah menjadikan rakyat seperti permainan anak-anak yang namanya yoyo. Naik turun, naik turun. Terlempar ke sana-kemari, kelihatannya indah. Tetapi, sebenarnya rakyat tak menentu hidupnya,” kata Mega, yang langsung disambut tepuk tangah riuh ribuan pendukungnya.

Bukan kali ini saja Megawati mengkritik langsung pemerintahan SBY. Dalam Rakernas I PDIP di Bali, 7–10 Januari 2007, dia meminta SBY tebar kinerja, bukan tebar pesona. Sewaktu Rakernas II PDIP di Jakarta, pertengahan 2007, Mega menuding SBY hanya berjanji setinggi langit, tapi pencapaian hanya sampai di kaki bukit. Malah dalam roadshow-nya ke Sumatera pada 31 Januari 2008, Mega menyebut SBY seperti sedang menari poco-poco, maju selangkah, mundur dua langkah.

SOLO – Megawati Soekarnoputri selalu punya julukan pedas untuk mengkritik kinerja Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sewaktu menyampaikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News