Ahok Ngaku Siap Dimintai Keterangan Oleh KPK

Ahok Ngaku Siap Dimintai Keterangan Oleh KPK
Basuki Tjahaja Purnama. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama angkat bicara mengenai pemanggilan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Heru Budi Hartono oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Heru merupakan calon wakil gubernur DKI yang dipilih Ahok, sapaan Basuki, untuk berpasangan pada Pilkada DKI 2017. Selain Heru, KPK juga memanggil Kepala Badan Penyelenggara Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Tuty Kusumawati.

Heru dan Tuty dipanggil sebagai saksi kasus dugaan suap pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta. Kasus itu sudah menjerat anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Sanusi.

Ahok menduga, Heru dan Tuty diperiksa karena penyidik KPK ingin mengetahui dan mencocokkan bukti draft usulan raperda dari eksekutif dengan Balegda.

"KPK mungkin akan berpikir ini eksekutif main enggak. Kalau dia main kan kelihatan dari yang dia usulin. Kan dia udah bongkar juga yang di Balegda," kata Ahok di kantor Wali kota Jakarta Pusat, Kamis (7/4).

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku mendukung KPK untuk bekerja secara profesional guna mengusut kasus dugaan suap pembahasan raperda. Ia pun siap dimintai keterangan oleh KPK terkait kasus itu.

Ahok mengaku memberikan arahan kepada anak buahnya terkait dengan pembahasan raperda.

"Di situ banyak perintah saya, disposisi saya. Sekarang bawahan setiap rapat mesti lapor ke saya dan disampaikan, kronologi. Kalau KPK sudah jelas ya saya tidak dipanggil. Tapi kalau mau mencocokkan bener enggak anak buahnya bohong apa enggak saya pasti dipanggil," ungkapnya. (gil/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News