Hujan Deras 24 Jam Non-Stop di Situs Batu Suci Uluru
Hujan kembali turun di situs Uluru setelah melewati periode cuaca basah, dan membuat tahun ini terbukti menjadi tahun lembab untuk Australia Tengah.
Seorang juru bicara dari Resosrt 'Ayers Rock' (nama lain Uluru) mengatakan, hujan mengalir menuruni batu ikonik tersebut, menciptakan "pemandangan yang luar biasa".
Diperkirakan, hanya kurang dari 3% wisatawan yang datang berkunjung pernah melihat hujan di Uluru.
"Pigmen alami yang kaya di atasnya semacam berubah menjadi abu-abu baja," sebut juru bicara 'Ayers Rock'.
Ia mengakui, tahun ini telah menjadi musim dingin yang sangat basah di Australia Tengah dan ada sejumlah besar bunga liar di wilayah itu.
Munculnya burung dan katak
Penjaga sumber daya alam dan budaya di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, Lauren Hook-Walker, mengatakan, hujan dalam jumlah besar telah menyebabkan burung-burung datang ke wilayah ini karena semak Spinifex mulai tumbuh, dan katak yang telah mengalami hibernasi di bawah tanah juga muncul ke permukaan.
"Banyak orang mengeluh ketika hujan, tapi sebenarnya mereka sangat beruntung," ucap Lauren Hook-Walker.
Hujan kembali turun di situs Uluru setelah melewati periode cuaca basah, dan membuat tahun ini terbukti menjadi tahun lembab untuk Australia Tengah.Seorang
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0