1 Lagi Fakta soal Gadis Cantik Korban Pembunuhan di Semarang, yang Ini Benar-Benar Mengharukan

"Pernah ke Lombok, Maluku, Gunung Raung, Gunung Kinibalu, dan Nusa Penida Bali. Pernah ke Gunung Bromo dua kali. Rencananya, dia mau ke India, tetapi saya enggak izinkan. Saya bilang, kamu ini anak satu-satunya perempuan, ya enggak usah pergi-pergi lagi,” timpal ibu korban, Siti Sakdiah.
Siti mengatakan, anak tunggalnya tersebut juga aktif di kegiatan Karang Taruna.
Sebelum meninggal, ia juga menjadi instruktur senam lanjut usia di salah satu Puskesmas di Kecamatan Gunungpati.
“Sudah dua tahun lebih. Awalnya ikutan senam. Terus diangkat jadi instruktur senam lansia. Latihannya tiap hari Minggu. Dapat honor juga,” kata Siti.
Dia mengatakan, Emy sempat bekerja sebagai penjaga tiket di salah satu tempat wisata di Kabupaten Semarang.
Sebelumnya juga pernah bekerja di perusahaan swasta di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
“Dia kalau kerja enggak nyaman, pasti keluar. Cari tempat kerja lagi. Dia juga ikut modelling. Dia pernah bilang, mau belajar nyetir mobil. Pernah diajak ikut media travelling. Tapi syaratnya harus bisa nyetir,” bebernya. (mha/aro/bas)
Kehidupan gadis cantik yang dipanggil Emy itu penuh warna. Peduli keluarga, salihah, hobi jalan-jalan sampai jadi instrukstur senam para lansia.
Redaktur & Reporter : Adek
- Cucu Bunuh Nenek di Karawang Demi Emas 100 Gram, Begini Kejadiannya
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Wartawan Tempo Jadi Sasaran Represif Polisi Saat May Day di Semarang
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik
- BRT Gratis & Akses Sekolah untuk Semua Jadi Kado HUT ke-478 Kota Semarang
- Inikah Provokator yang Ditangkap Polisi saat Demo Hari Buruh?