2 Warga Ngada Meninggal Akibat Banjir Bandang, 1 Orang Hilang

jpnn.com, JAKARTA - Dua warga Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, NTT meninggal dunia akibat musibah banjir bandang, sedangkan satu korban hilang masih dicari.
Banjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada Sabtu dini hari (4/9), pukul 00.00 waktu setempat.
Menurut Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, musibah itu juga mengakibatkan satu warga Ngada mengalami luka berat dan 26 orang mengungsi.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngada telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti evakuasi warga luka-luka," kata Muhari di Jakarta, Sabtu.
BNPB juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan kajian cepat dan pertolongan warga terdampak.
"Terkait warga yang masih hilang, tim gabungan yang dikoordinasikan Basarnas masih melakukan pencarian di lokasi kejadian," ujarnya.
Dalam kejadian itu, sebanyak lima unit rumah warga hanyut. BPBD masih melakukan pendataan terhadap kerusakan rumah dan infrastruktur lainnya.
Tercatat kebutuhan mendesak saat ini antara lain pakaian dewasa dan anak-anak, selimut, kasur, obat-obatan, bahan pangan, masker, bahan bangunan rumah.
Banjir bandang di Ngada, NTT pada Sabtu (4/9) dii=ni hari mengakibatkan 2 warga meninggal dunia dan satu orang masih hilang.
- BNPB Minta Setiap Daerah Bentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana
- Anggota DPRD DKI Brando Susanto Meninggal Dunia di Atas Panggung saat Sambutan
- Simak Pengakuan 2 Pengedar Uang Palsu Ini Setelah Tertangkap
- Meriahnya Golo Mori Jazz 2025 di NTT
- Berbelasungkawa Meninggalnya Paus Fransiskus, Hasto: Beliau Tokoh Perdamaian Dunia
- Banjir di Barito Utara Meluas, 60 Ribu Warga Terdampak