Ada Skenario Besar Perpanjang Masa Jabatan Presiden, Jokowi Tidak Mau

Ada Skenario Besar Perpanjang Masa Jabatan Presiden, Jokowi Tidak Mau
Pangi Syarwi Chaniago sampaikan analisis soal skenario perpanjanganan masa jabatan presiden. Foto: dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai wajar Partai Demokrat mencurigai pertemuan Presiden Jokowi dengan para ketua umum parpol koalisi di Istana, membahas masalah jabatan presiden.

Menurut Pangi, wacana perpanjangan masa jabatan presiden tersebut bakal mulus bila tidak ada yang berupaya menghentikannya.

"Apalagi, kalau dikalkulasi secara matematis politik kekuatan parlemen, sudah enggak mungkin menghentikan agenda ini," ucap Pangi kepada JPNN.com, Sabtu (4/9).

Namun, pihak-pihak yang menggulirkan wacana tersebut pasti berhitung ulang dalam melangkah ketika suara publik, NGO, dan aktivis demokrasi tetap menyuarakan penolakan.

"Kalau (oposisi) diam, yang lain diam, maka bakal mulus gerakan ini," sambung direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.

Pria berdarah Minang itu berharap bangsa ini jangan sampai menyerahkan nasib kepada pemerintahan otoritarian. Salah satu cirinya, ingin berlama-lama berkuasa dan menambah masa jabatannya.

Sebab, kata Pangi, pemerintahan yang demikian cenderung koruptif dan kolutif karena kekuasaan makin kuat dan kontrol yang tidak berimbang.

"Presiden boleh saja menolak sebagai bagian dari lips service, tetapi kalau MPR dan DPR bersekongkol untuk meloloskan agenda jahat ini bagaimana?" sambung Ipang -sapaan Pangi.

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago bahas skenario besar perpanjang masa jabatan presiden, tetapi Jokowi tidak mau dijerumuskan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News