2012 Puncaki 'Box Office'

2012 Puncaki 'Box Office'
BOX OFFICE - Salah satu cuplikan adegan dalam film 2012. Foto: Columbia Pictures/Sony.
LOS ANGELES - Dengan antrian pembelian tiket yang masih panjang bahkan hingga hari ini termasuk di Jakarta, wajar jika film epik terbaru tentang bencana dunia, 2012, langsung menduduki tangga teratas box office film-film dunia. Sebagaimana dilaporkan LA Times, Senin (16/11), sejak dirilis tepat memasuki weekend kemarin, film ini sudah meraih pemasukan tayangan sebesar USD 65 juta di AS dan Kanada saja, serta 'angka fantastis' USD 160 juta di berbagai belahan dunia lainnya.

Artinya, total USD 225 juta sudah diraup oleh film ini dalam beberapa hari saja. Sebuah prestasi cukup luar biasa bagi karya terbaru Roland Emmerich, sutradara spesialis film-film bencana tersebut, serta hasil yang menggembirakan tentunya bagi Sony Pictures selaku distributornya. "Sebuah pencapaian luar biasa yang bahkan mungkin tak terprediksikan sebelumnya oleh bangsa Maya (kaum Indian di Amerika Selatan yang jadi landasan cerita film itu, Red)," tulis editor LA Times.

Pencapaian 2012 itu sebenarnya cukup bersaing ketat dengan gapaian film baru lainnya, yakni Christmas Carol keluaran Disney, yang sementara duduk di posisi kedua. Seperti sudah banyak diketahui, 2012 yang berdurasi 162 menit ini sendiri, merupakan sebuah film yang dibuat berdasarkan ramalan suku Maya bahwa dunia akan berakhir (kiamat) pada tanggal 21 Desember 2012 mendatang.

Dengan hasil sedemikian rupa, kontan biaya produksi film ini sudah tertutupi hanya dalam beberapa hari dan pihak Sony tinggal menunggu bertambahnya pemasukan mereka. Disebutkan, 2012 sendiri dibuat dengan biaya produksi sekitar USD 200 juta, plus sekitar USD 10 juta biaya pemasaran. Namun, hasil ini bukannya sama sekali tak diperkirakan. Setidaknya di AS saja, beberapa pengamat sebelumnya juga sudah memprediksi bahwa hasil awal 2012 secara domestik memang bisa di atas USD 50 juta.

LOS ANGELES - Dengan antrian pembelian tiket yang masih panjang bahkan hingga hari ini termasuk di Jakarta, wajar jika film epik terbaru tentang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News