23 Persen Kasus Ginjal Kronis karena Diabetes Tipe 2, Bayer Punya Inovasi Pengobatan

23 Persen Kasus Ginjal Kronis karena Diabetes Tipe 2, Bayer Punya Inovasi Pengobatan
Ki-Ka: Dr. Dewi Muliatin Santoso, dr. Pringgodigdo Nugroho, Sp.PD-KGH, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM. Foto Mesya/JPNN.coom

Jika menghadapi pasien dengan Diabetes tipe 2, ada baiknya skrining PGK juga rutin dilakukan minimal sekali setahun. 

"Jadi, jika ditemukan lebih awal, dokter dapat memberikan pengobatan yang lebih tepat dan menghindari progresi," ucapnya.

Faktor utama progresi PGK pada pasien Diabets tipe 2 adalah adanya inflamasi dan fibriosis pada ginjal yang terlihat dari adanya albuminuria yang merupakan tanda awal kerusakan ginjal.

Dr. Dewi Muliatin Santoso, Head of Medical Dept. Pharmaceutical Division PT Bayer Indonesia menjelaskan Finerenone dari Bayer merupakan pengobatan inovatif yang disetujui secara global dan Indonesia untuk mengatasi tingginya risiko perburukkan ginjal pada pasien PGK dengan Diabetes tipe 2.

Obat ini secara khusus menargetkan penurunan risiko inflamasi dan fibrosis, yang menjadi keunggulan utama pengobatan ini, khususnya bagi pasien PGK dengan Diabetes tipe 2.

Pedoman klinis terbaru untuk manajemen PGK dengan Diabetes tipe 2 merekomendasikan kombinasi terapi obat untuk mengurangi risiko secara optimal yaitu dengan Finerenone, sebagai salah satu pilar pengobatan utama. Hal ini direkomendasikan pada pedoman klinis internasional seperti ADA, KDIGO, AACE, dan ESC. 

“Finerenone dari Bayer adalah Mineralocorticoid Receptor Antagonist (MRA) nonsteroid pertama yang disetujui BPOM untuk PGK (dengan albuminuria) yang berhubungan dengan Diabetes tipe 2 pada orang dewasa,” tambah Dr. Dewi.

Dewi menjelaskan Finerenone bekerja dengan memblokir sekelompok protein, yang disebut reseptor mineralokortikoid. Peningkatan stimulasi reseptor mineralokortikoid diketahui memicu cedera dan peradangan pada ginjal sehingga berperan dalam progresi PGK. 

23% kasus ginjal kronis disebabkan Diabetes Tipe 21, Bayer punya inovasi pengobatan 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News