321 Warga Sipil Dibantai di Kongo
Yang Dibiarkan Hidup, Telinga dan Bibir Dipotong
Minggu, 28 Maret 2010 – 15:45 WIB
DAKAR, SENEGAL- Human Rights Watch yang berbasis di New York melaporkan sedikitnya 321 warga sipil Kongo dibantai pada akhir tahun 2009 lalu. Pembantaian ini belum terungkap dan tidak pernah dilaporkan oleh pemerintah setempat. Peneliti Senior Human Rights Watch Afrika, Anneke Van Woudenberg menyebutkan bahwa pembantaian tersebut merupakan sejarah terburuk yang pernah dilakukan LRA dalam 23 tahun perlawanan kelompok tersebut. Disebutkan, pembunuhan yang terjadi pada 14-17 Desember lalu setidaknya membantai warga di 10 desa.
Para penduduk desa yang lolos dari pembantaian yang merupakan korban penculikan pemberontak dipulangkan. Hanya saja, tidak dalam keadaan utuh seperti semula. Para penduduk desa itu mengalami penyiksaan berupa pemotongan telinga dan bibir. hal sebagai peringatan kepada penduduk lainnya jika mereka mencoba berbicara tentang pemberontak.
Baca Juga:
Dalam laporannya yang dirilis Sabtu (27/3), Human Rights Watch menyebutkan bahwa sedikitnya 250 orang lainnya masih diculik oleh kelompok Tentara Perlawanan yang menyebut diri mereka the Lord's Resistance Army (LRA) selama terjadi serangan di wilayah Timur Laut, Makombo, Kongo. Dari jumlah tersebut, 80 di antaranya adalah anak-anak.
Baca Juga:
DAKAR, SENEGAL- Human Rights Watch yang berbasis di New York melaporkan sedikitnya 321 warga sipil Kongo dibantai pada akhir tahun 2009 lalu. Pembantaian
BERITA TERKAIT
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia
- Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%