6 Jam Tertimbun Lumpur, Bocah 2 Tahun Selamat

6 Jam Tertimbun Lumpur, Bocah 2 Tahun Selamat
6 Jam Tertimbun Lumpur, Bocah 2 Tahun Selamat
Yadi sebentar tertegun ketika diminta untuk menceritakan lagi, pengalaman pahit yang dialaminya. Dia mengangguk, memandang kosong sesaat dan mulai bercerita. “Saya menyebut itu sebagai pertempuran dengan maut,” ucap Yadi memulai cerita.

Diceritakan Yadi, Yura sempat lepas dari genggamannya, kala air bah menghantam rumah.  “Saya sudah angkat tangan. Yura terlepas dari genggaman, kala air bah menerjang. Masih terngiang tangisnya. Dia tak berbaju, karena baru saja dimandikan ibunya. Saya kira, dia tidak selamat. Ternyata salah, anak saya masih hidup,” tutur Yadi. Dia memeluk anaknya, seakan enggan terpisah lagi.

Kisah yang dialami keluarga kecil Yadi memang dramatis. Rumah kayunya terletak persis di belakang Masjid Raya Limaumanih, atau berjarak sekitar 300 meter dari Batang Gunuang Nago, hanya menyisakan tiang. Dindingnya entah kemana dihempaskan air.

“Kami baru siap berbuka. Saya merokok di pojok, memandang hujan dari balik jendela. Sayup-sayup, suara gemuruh terdengar semakin keras. Hanya hitungan detik, air menghambur ke dalam rumah. Kami terperangkap. Saya berteriak, memagut istri dan anak-anak. Kalut. Kala itu, saya hanya bisa berserah diri kepada Allah. Berharap anak-sanak selamat. Hanya mereka yang terpikir,” ungkap Yadi.

PADANG--Bocah berumur dua tahun itu bernama Yura. Anak petani miskin Limaumanih yang akhirnya menjadi buah bibir di pengungsian korban galodo. Dia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News