60.000 Warga Desak Seorang Perempuan Mundur

jpnn.com - SEOUL - Sekitar 60.000 penduduk Korea Selatan melakukan demonstrasi di jalanan utama Kota Seoul, Sabtu (14/11) kemarin. Tujuan mereka cuma satu, menuntut seorang wanita mundur dari jabatannya.
Ya, Park Geun-hye, presiden perempuan pertama di Korsel itu sudah tak populer lagi. Wanita berusia 63 tahun itu dianggap tidak tegas dalam memimpin negara.
Kebijakan-kebijakan yang dia ambil dianggap sudah tidak sesuai dengan harapan penduduk. Saat demonstrasi, Park berada dalam perjalanan ke Turki untuk menghadiri Konferensi G-20.
Itu adalah aksi massa terbesar sejak 2008. Mereka terdiri atas berbagai kalangan dari penjuru Korsel. Termasuk berbagai serikat buruh dan organisasi anti kemiskinan.
Park dinilai terlalu berpihak pada pebisnis daripada para buruh. Salah satunya adalah mengizinkan kebijakan pemberian gaji yang rendah dan mempermudah pengusaha memecat buruh.
Sebanyak 20 ribu polisi antihuru-hara dikerahkan untuk mengamankan berbagai lokasi. Namun, bentrokan antara kepolisian dan massa tak terelakkan.
Menteri Hukum Korsel Kim Hyun-woong, menegaskan, pihaknya menjamin keamanan untuk aksi massa yang damai. Namun, jika aksinya berujung kekerasan, para demonstran akan ditindak tegas.
"Protes dengan kekerasan adalah menentang hukum dan mereka ini tidak akan ditoleransi,'' ujarnya, Minggu (15/11). (Reuters/AFP/sha/c23/tia)
SEOUL - Sekitar 60.000 penduduk Korea Selatan melakukan demonstrasi di jalanan utama Kota Seoul, Sabtu (14/11) kemarin. Tujuan mereka cuma satu,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza