7 Rasa Lapar yang Perlu Diketahui untuk Hindari Penyakit Kronis

7 Rasa Lapar yang Perlu Diketahui untuk Hindari Penyakit Kronis
Seorang penumpang memakan salju untuk mengatasi rasa lapar dan hausnya setelah bus yang ia naiki mogok di Jalan Raya Bhimdatta Pant saat hujan salju lebat di Nepal. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Yang harus dilakukan adalah coba untuk mengenali rasa lapar, apakah Anda makan karena disarankan ahli gizi, demi memuaskam keinginan atau memang sudah waktunya makan?


Lapar Hati

Rasa lapar hati sering disebut dengan makan emosional yang berarti bisa positif atau negatif. Sering kali, Anda makan sebagai respons terhadap emosi negatif karena mengira makanan akan membantu mengisi kekosongan di hati atau menghindari perasaan menyakitkan itu untuk saat ini.

Contoh lainnya adalah menyantap makanan saat Anda ingin mengingat kenangan dengan orang tertentu seperti mendambalan masakan nenek atau ibu untuk merasakan kembali kebahagiaan masa kecil.

Yang harus dilakukan adalah atasi emosi Anda dengan cara yang sehat, daripada mencari makanan setiap kali Anda bahagia, sedih, atau bernostalgia. Lakukanlah aktivitas fisik atau berkumpul dengan teman-teman.


Lapar Mata

Lapar mata dipicu saat kita melihat beberapa makanan yang menggoda atau lezat. Secara sederhana, itu terjadi ketika Anda tidak bisa menahan diri untuk tidak makan setelah melihatnya.

Ini adalah strategi yang sering dimainkan oleh restoran atau supermarket makanan untuk membuat orang mencicipi makanan yang mereka tawarkan.

Rasa lapar ternyata dipengaruhi tujuh hal, salah satunya disebut dengan lapar pikiran.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News