70 Persen Warga Prancis Dukung Protes Nasional

70 Persen Warga Prancis Dukung Protes Nasional
70 Persen Warga Prancis Dukung Protes Nasional
"Aksi kalian akan menghancurkan perekonomian. Tanpa bahan bakar, roda bisnis tidak berputar dan akan segera terhenti. Rakyat kecil yang harus menanggung akibat ulah kalian," papar suami Carla Bruni tersebut dalam siaran televisi nasional. Dia mengimbau serikat-serikat buruh yang menggalang massa dan merancang unjuk rasa untuk kembali ke bisnis. Demikian juga pelajar usia SMU yang sering terlibat bentrok dengan aparat.

 

Demi mendukung kelancaran rancangan reformasi yang mendapatkan lampu hijau dari Senat Prancis itu, Sarkozy mengerahkan pasukan keamanan. Dia memberikan mandat kepada personel kepolisian dan militer untuk membubarkan kerumunan demonstran. Terutama di SPBU dan lokasi strategis lain. Aparat juga diperintah memburu demonstran anarkistis yang merusak properti pemerintah maupun masyarakat umum.

 

Sarkozy berharap, tindakan tegas itu bisa membuat para demonstran jera. Tujuan utamanya, tentu membuat mereka berhenti berunjuk rasa. Dengan demikian, RUU yang siap disahkan menjadi undang-undang pekan depan tersebut bisa diterapkan maksimal. Pemerintah pun bakal mampu menekan angka defisit dana pensiun yang tahun ini dilaporkan mencapai EUR 9,3 miliar atau sekitar Rp 115,7 triliun.     

 

Dengan memperpanjang usia pensiun dari 60 tahun menjadi 62 tahun, pemerintah mendapatkan tambahan dana pensiun. Alasannya, para pekerja aktif akan ikut menanggung dana pensiun lebih lama lewat pajak penghasilan mereka. Di Prancis, 28 juta pekerja aktif menanggung sedikitnya 16 juta pensiunan. Sedangkan di Inggris, 30 juta pekerja aktif hanya menanggung maksimal 12 juta pensiunan.

 

REFORMASI usia pensiun kembali melumpuhkan Prancis. Bukan hanya aktivitas bisnis dan belajar-mengajar yang terhenti, tapi juga transportasi. Sebab,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News