77 Persen Tenaga Medis di Indonesia Perempuan, Sayang Perannya Masih di Bawah Pria

77 Persen Tenaga Medis di Indonesia Perempuan, Sayang Perannya Masih di Bawah Pria
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia Lestari Moerdijat saat membuka diskusi publik besutan Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) dan PT Takeda Innovative Medicines di Hotel JW Marriott, Jakarta, Kamis (7/3). Foto Humas PKJS-UI & Takeda

Di keempat aspek ini, perempuan masih di bawah laki-laki, imbuh Lenny. Para perempuan di Indonesia diajak untuk terus belajar, mengasah diri, dan menjadikan setiap tantangan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kapasitasnya.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Rizka Andalusia mengungkapkan perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Baik sebagai tenaga kesehatan maupun sebagai penerima layanan kesehatan. 

Data Kementerian Kesehatan 2024 menunjukkan, jumlah tenaga medis di Indonesia mencapai 1,5 juta orang, dan 77% di antaranya adalah perempuan. 

"Dominasi perempuan ini menunjukkan kontribusi besar mereka dalam menjaga kesehatan masyarakat,” ucap Dr. Rizka.

Dia melanjutkan peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga antara lain melalui pemantauan kehamilan, vaksinasi dan pemantauan tumbuh kembang anak, serta menjaga kebugaran keluarga.

Terutama harus berperilaku hidup sehat agar bisa menjaga kesehatan dirinya, karena perempuan merupakan cerminan dari gaya hidup sehat keluarganya. 

Pada kesempatan ini, Global Head of Access to Medicines, PT Takeda Innovative Medicines Michelle Erwee menegaskan komitmen perusahaan untuk mendorong kepemimpinan perempuan yang menginspirasi inklusi. 

Dia setuju dengan pernyataan bahwa keberagaman adalah sebuah fakta dan inkslusi adalah sebuah tindakan.

Sebanyak 77 persen tenaga medis di Indonesia perempuan, sayang perannya masih di bawah pria.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News