8 Manfaat Meninggalkan Rokok Elektrik Vape

8 Manfaat Meninggalkan Rokok Elektrik Vape
Vape. Foto: CBNC

Dijelaskan oleh Nikola Djordjevic, MD, manajer proyek MedAlertHelp.org, sekitar 20 menit setelah Anda memutuskan berhenti menghidap vape, detak jantung akan kembali normal, tekanan darah Anda turun, sirkulasi darah mulai normal dan kualitas pernapasan Anda juga dapat meningkat.

Sejalan dengan hal tersebut, Caleb Backe, pakar kesehatan dan kesehatan bersertifikat dari instansi kesehatan Maple Holistics, memberikan pemaparan seputar kandungan vape.

"Dua bahan utama dalam vape, yakni propilen glikol dan nabati gliserin, menghasilkan bahan kimia ketika dipanaskan. Bahan tersebutlah yang dapat merusak saluran pernapasan," kata Backe.

2. Penarikan nikotin dari tubuh

Nikotin bersifat adiktif. Sehingga, ketika berhenti dari vape, Anda akan merasakan bahwa bahaya dari nikotin bisa terhindarkan. Akan tetapi, efek dari berhenti menggunakan vape adalah munculnya beberapa masalah, baik psikologis dan fisik. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Dr. Djordjevic.

"Gejala psikologis termasuk mengidam nikotin, perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, lekas marah, dan kecemasan bisa muncul setelah Anda memutuskan untuk berhenti dari vape. Sementara, gejala fisik termasuk sakit kepala, keringat berlebih, tremor, insomnia, nafsu makan meningkat, kram perut dan sembelit," ucapnya.

Efek ini kemudian akan memuncak sekitar pada hari ketiga. Akan tetapi, secara bertahap gangguan tersebut akan turun selama tiga hingga empat minggu berikutnya. Sehingga, akan memakan waktu sekitar satu bulan untuk menghentikan kebiasaan itu.

“Tiga hari setelah berhenti, Anda akan merasakan nikotin keluar dari tubuh. Itulah sebabnya gejala penarikan nikotin memuncak saat Anda berhenti menggunakan vape,” imbuh Dr. Djordjevic.

Keluarnya nikotin dari tubuh bisa membantu Anda terhindar dari beberapa masalah kesehatan akibat nikotin di atas.

Banyak anak muda sekarang beralih dari rokok konvesional ke vape yang dianggap lebih aman. Nyatanya, vape juga tidak aman bagi tubuh Anda.

Sumber klIkdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News