907 Kasus Difteri, 44 Meninggal Dunia

907 Kasus Difteri, 44 Meninggal Dunia
Imunisasi. Ilustrasi Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hingga 25 Desember, Kementerian Kesehatan sudah menemukan 907 kasus difteri di Indonesia.

Dari jumlah itu 44 diantaranya meninggal. Difteri tidak hanya menyerang anak-anak, namun juga dewasa.

Sabtu (30/12), perempuan berusia 34 tahun dari Garut meninggal dunia. Perempuan bernama Ecin meninggal RSUD dr Slamet karena difteri.

Ecin yang diketahui tengah hamil tua itu masuk ke RSUD dr Slamet pada Jumat lalu (29/12). Kematian Ecin ini menambah daftar penderita difteri yang meninggal dunia.

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Oscar Primadi, kejadian luar biasa (KLB) difteri pada saat ini memiliki gambaran yang berbeda dibanding kejadian sebelumnya.

Pada KLB sebelumnya pada umumnya menyerang anak-balita. Sekarang, Kemenkes menemukan pada kelompok umur 1 – 40 tahun.

”Dimana 47 persen menyerang anak usia sekolah (5 – 14 tahun) dan 34 persen menyerang umur di atas 14 tahun,” ungkapnya.

Data tersebut menunjukkan proporsi usia sekolah dan dewasa yang rentan terhadap difteri cukup tinggi.

Kemenkes sudah menemukan 907 kasus difteri, di mana 44 di antaranya meninggal dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News