Abaikan Ilmuwan, Habibie Kritik Pemerintah

Abaikan Ilmuwan, Habibie Kritik Pemerintah
KRITIK - BJ Habibie dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi I DPR RI, Senin (31/1). Foto: Arundono/JPNN.
JAKARTA - Mantan Presiden RI Prof Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie, mengkritik sikap pemerintah yang dinilai tidak menghargai para ilmuwan/teknokrat. Hal itu katanya, terbukti dengan hengkangnya para ilmuwan serta ahli teknologi penerbangan ke luar negeri.

"Saya sedih sekali, anak-anak saya (karyawan PT Dirgantara) tidak dihargai di negerinya sendiri. Saya tahu benar di mana posisi mereka saat ini, karena sebelum bekerja di luar negeri (Eropa, Amerika, Turki dan lain-lain), sharing ke saya dulu," kata Habibie dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi I DPR RI, Senin (31/1).

Hijrahnya ribuan karyawan PT Dirgantara ke luar negeri, lanjut Habibie, adalah karena di Indonesia tidak ada perusahaan yang membidangi teknologi penerbangan. Pemerintah dinilai lebih senang mengimpor pesawat terbang, ketimbang membuat pesawat sendiri.

"Pilihan anak-anak saya cuma dua, tetap di tanah air tapi bekerja di luar keahliannya, atau tetap setia di bidangnya tapi kerjanya di luar negeri. Saya bilang, tetap tekuni bidang teknologi penerbangan. Tapi dengan catatan, bila Indonesia memanggilmu, dalam waktu singkat harus segera balik ke tanah air," tuturnya pula.

JAKARTA - Mantan Presiden RI Prof Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie, mengkritik sikap pemerintah yang dinilai tidak menghargai para ilmuwan/teknokrat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News