Abhisit Ancam Demonstran Mokong

Ada Langkah Hukum Kalau Tolak Damai

Abhisit Ancam Demonstran Mokong
MILITER MERAH - Mayjen Khattiya Sawasdipol alias Seh Daeng, memberikan tanda tangan ke pakaian sejumlah demonstran Kaus Merah, di daerah Sanam Luang, beberapa waktu lalu. Foto: Thiti Wannamontha/Bangkok Post.
BANGKOK - Belum tercapainya kesepakatan antara pemerintah Thailand dan demonstran Kaus Merah, membuat Perdana Menteri (PM) Abhisit Vejjajiva mulai kehabisan kesabaran. Kantor PM bahkan mengancam mengambil langkah hukum, jika pihak demonstran tidak segera merespon tawaran peta jalan damai yang diajukan pemerintah.

Dalam pernyataannya di sebuah siaran televisi nasional, Abhisit menegaskan, pemerintah tidak bisa menunggu lebih lama respon positif massa Kaus Merah. Itu karena kegiatan mereka yang berlarut-larut dipandang sangat merugikan Thailand.

Menteri Pemerintahan Sathit Wongnongtoey berharap, jika demonstran memberikan respon jelas menyangkut kapan mereka (akan) membubarkan diri, hari ini pemerintah (segera) membahasnya dalam rapat kabinet yang dihelat di gedung pemerintahan. Biasanya, rapat kabinet dilakukan di markas militer Resimen Infantri 11.

Sathit juga meminta agar para pemimpin UDD memisahkan diri dari Mayor Jenderal Khattiya Sawasdipol, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Seh Daeng, yang dianggap ingin merusak proses rekonsiliasi Thailand. Seh Daeng adalah petinggi militer Thailand pro-Thaksin Shinawatra. Wakil PM Suthep Thaigsuban sendiri telah meminta polisi untuk mengambil langkah hukum terhadap Mayjen Khattiya, karena dianggap mengganggu stabilitas nasional.

BANGKOK - Belum tercapainya kesepakatan antara pemerintah Thailand dan demonstran Kaus Merah, membuat Perdana Menteri (PM) Abhisit Vejjajiva mulai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News