Abhisit Ancam Demonstran Mokong

Ada Langkah Hukum Kalau Tolak Damai

Abhisit Ancam Demonstran Mokong
MILITER MERAH - Mayjen Khattiya Sawasdipol alias Seh Daeng, memberikan tanda tangan ke pakaian sejumlah demonstran Kaus Merah, di daerah Sanam Luang, beberapa waktu lalu. Foto: Thiti Wannamontha/Bangkok Post.
Khattiya pernah mengusulkan agar massa Kaus Merah melepaskan atribut merahnya. Dengan demikian menurutnya, polisi dan militer tidak mudah menarget mereka jika terjadi penggerebekan. Beberapa waktu lalu, pemerintah memang berencana membubarkan massa demonstran dengan melakukan operasi militer.

Kabar perpecahan sendiri lantas muncul di internal Fron Bersatu untuk Demokrasi melawan Kediktatoran (UDD) atau massa Kaus Merah. Kabar tersebut muncul setelah sejumlah pemimpin demonstran, Senin (10/5) kemarin, bertemu untuk membahas tawaran pemerintah menyangkut peta jalan damai.

Sejumlah pimpinan dikabarkan ingin tetap meneruskan aksi hingga pemerintahan lengser. "Saya tidak peduli siapa pun yang ingin demonstrasi ini berakhir. Tapi, saya tidak akan (berhenti)," seru Jaturpor Prompan, salah seorang pemimpin demonstran, sesaat sebelum mengikuti rapat dengan pemimpin demonstran lain.

Jatuporn mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas pelaku kekerasan dalam bentrok antara demonstran dan aparat bulan lalu. Dalam kejadian itu, 26 orang tewas, termasuk seorang kamerawan Reuters. "Jika yang berwajib tidak mengusut kasus ini, bagi saya, saya lebih baik mati," tegasnya, seperti dilansir Bangkok Post.

BANGKOK - Belum tercapainya kesepakatan antara pemerintah Thailand dan demonstran Kaus Merah, membuat Perdana Menteri (PM) Abhisit Vejjajiva mulai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News