Ada Aroma Perpecahan di Kabinet SBY-Boediono

Ada Aroma Perpecahan di Kabinet SBY-Boediono
Ada Aroma Perpecahan di Kabinet SBY-Boediono
Sementara itu, Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menilai Kabinet Indonesia Bersatu II mulai retak. Sebab, langkah Dipo Alam yang melaporkan  tiga kementerian ke KPK dilakukan justru tanpa koordinasi dengan Presiden SBY.

“Pak Dipo  lebih baik terbuka.  Awalnya apresiasi, tentunya dengan bukti awal. Tapi setelah kami dengar jubir presiden yang tidak koordinasi dengan presiden, ini sudah saling tikam dengan presiden,” ujar Tjahjo di Gedung DPR, Senayan (19/11).

Tjahjo menuturkan, seharusnya sesama pembantu presiden saling kompak dan tidak saling tikam satu sama lain. Namun, antara seskab dan jubir presiden justru bertolak belakang. “Ini kok seperti saling hujat,  saling tikam dan buat hiruk pikuk kabinet. Saya khawatir apa yang disampaikan jubir jadi polemik internal. Dia bermanuver. Seorang seskab dan seorang jubir sudah berbeda pendapat, apakah itu atas instruksi presiden?” tanya anggota Komisi I DPR ini.

Tjahjo juga menengarai langkah Dipo itu sebagai tameng bagi SBY.  Namun, karena sudah terlihat tanpa koordinasi justru akan menjadikan keretakan bagi kabinetnya. “Latar belakang Dipo itu aktivis dan politikus, jadi kalau lempar isu sebagai bumper presiden, ya wajar. Tapi ini ada indikasi tidak sebagai bumper presiden, ini gawat.  Harusnya presiden yang sampaikan,” pungkasnya. (dms)

JAKARTA – Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M Massardie menilai ada dua hal yang tergambar dari laporan Sekretaris Kabinet Dipo


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News