Ada Enam Retakan Tanah di Kompleks Makam Raja – Raja Imogiri

Ada Enam Retakan Tanah di Kompleks Makam Raja – Raja Imogiri
Relawan bencana Bantul menjahit terpal untuk menutupi bagian tanah calon makam HB X yang longsor pada Senin (18/3). Foto: Meitika Candra Lantiva/Radar Jogja

jpnn.com, BANTUL - Berdasar pengamatan Departemen Teknik Geologi dan Gama-InaTEK Universitas Gadjah Mada (UGM), ada enam titik retakan tanah di kompleks makam raja-raja di Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Satu di antaranya sepuluh meter dari titik longsor di area calon makam HB X Minggu (17/3).

Peneliti geologi UGM Dr Wahyu Wilopo mengingatkan, enam retakan tanah itu harus diwaspadai. Sebab, berpotensi longsor. Apalagi, jika wilayah kompleks makam raja-raja diguyur hujan terus-menerus.

”Pintu masuk bagian barat (makam raja-raja) juga berpotensi runtuh akibat pergerakan tanah,” ujar Wahyu seperti diberitakan Radar Jogja (Jawa Pos Group).

Di Kabupaten Bantul, Wahyu mencatat ada beberapa titik rekahan dan pergeseran tanah. Salah satunya, di sekitar kompleks makam raja-raja di Imogiri. Fenomena itu akibat gempa bumi 2006. Nah, rekahan dan pergerakan tanah ini yang menyebabkan area calon makam HB X longsor.

BACA JUGA: Cerita Rajis saat Anggota Densus 88 Datang untuk Menangkap Anaknya

Namun, Wahyu menyebut ada beberapa faktor lain pemicu longsor yang menyebabkan tiga warga di RT 02 Pajimatan, Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri, itu tewas.

”Seperti tipe tanah, kondisi lerang, hingga aktivitas manusia,” ungkapnya.

Berdasar pengamatannya, Wahyu mengungkapkan, longsor yang terjadi akhir pekan lalu merupakan tipe longsoran. Dengan mahkota longsor selebar 35 meter. Sedangkan kedalaman longsor sekitar 25 meter. Dari itu, jarak dampak longsoran mencapai 175 meter dari mahkota longsor.

Kondisi tanah di sekitar kompleks makam raja-raja di Imogiri mengkhawatirkan, terdapat enam retakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News