Ada Pungli di Kawasan Lava Tour Merapi, Parah nih

Ada Pungli di Kawasan Lava Tour Merapi, Parah nih
Kawasan wisata Kaliadem, Cangkringan, Sleman, Selasa (11/6). Foto: ELANG KHARISMA DEWANGGA/RADAR JOGJA

jpnn.com, SLEMAN - Praktik pungli di kawasan lava tour Merapi selama libur Lebaran 2019 dikeluhkan sejumlah wisatawan. Bagaimana tidak, wisatawan merasa dipaksa membayar uang tambahan sebesar Rp 30 ribu hingga Rp 150 ribu.

Itu sebagai ongkos jasa pemandu wisata dan rental motor maupun ojek. Padahal retribusi resmi yang diterbitkan Dinas Pariwisata Sleman hanya Rp 2 ribu pada hari biasa. Sedangkan pada hari-hari besar atau musim liburan Rp 3 ribu.

Hilmi, salah satunya. Wisatawan asal Magelang itu mengaku telah ‘dipalak’ oleh seseorang yang mengatasnamakan kelompok Solidaritas Taxi Motor Jelajah yang berkedok pemandu wisata tersebut.

"Saat mau naik (lereng Merapi, Red) saya ditanya asal dari mana,” beber Hilmi kemarin (11/6). Saat itu Hilmi bermaksud menuju tempat wisata Kali Adem di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Dia datang Senin (10/6) sekitar pukul 11.00. Hilmi dicegat oleh oknum tersebut di pos jeep sebelum tanjakan terakhir.

BACA JUGA: Honorer K2 Pro Prabowo Antusias ke MK, Pendukung Jokowi Fokus PPDB

Ditanya tempat asal, Hilmi pun menjawab apa adanya. Lalu diminta membayar uang tambahan Rp 30 ribu.

Hilmi pun juga sempat beradu argumen dengan oknum tersebut. Dia juga menanyakan asal tiket retribusi yang disodorkan pelaku. Tiket tersebut tanpa cap resmi dari pemerintah. Dalam hal ini Dinas Pariwisata Sleman.

Hilmi mempertahankan argumennya bukan tanpa alasan. Sebab, bukan sekali itu saja dia berwisata ke Kaliadem. Dia juga menumpang kendaraan sendiri. Tidak sewa ojek.

Aksi pungutan liar alias pungli di lokasi wisata lava tour Merapi dilakukan oknum yang mengaku sebagai pengelola destinasi wisata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News