Agus Cerita Detail saat Memutilasi Nuri, Sadis! Sadis!

Keduanya lantas pulang ke mess restoran tempat mereka bekerja untuk tidur. ”Senin pagi (11/4) saya kembali ke kontrakan, saya bersihkan darah dan jejak-jejak yang ada. Sorenya baru saya potong kaki-kakinya dia. Malamnya baru saya buang lagi ke pinggir sungai,” tutur Agus.
Sepanjang hari Selasa (12/4) tak ada pergerakan yang dilakukan Agus, sebab ia berencana baru membuang potongan kepala dan tubuh Nuri pada Rabu malam (13/4).
Namun pada Rabu pagi (13/4) para tetangganya mulai berteriak-teriak ada bau busuk mirip bau bangkai dari dalam rumahnya.
Agus spontan memilih kabur. Saat itu dirinya langsung berangkat ke Pasar Tigaraksa Tangerang untuk menjual ponsel korban merk Samsung Galaxy J1 warna hitam seharga Rp 500 ribu ke salah satu pedagang ponsel bekas di pasar itu.
Selanjutnya dia kembali ke mess karyawan restoran tempatnya bekerja di RM Padang Gumarang di Cikupa Tengerang untuk mengambil tas dan beberapa potong pakaiannya.
Setelah menjadi buronan selama tujuh hari, Agus berhasil disergap tim reserse gabungan di sebuah rumah makan Padang, Rumah Makan (RM) Selero Bundo di Jalan Mas Trip 9-11 Karang Pinang Kota, Surabaya, Jawa Timur pada Rabu pagi (21/4).
Saat ditangkap Agus sedang duduk menunggu di dalam rumah makan itu dalam rangka mencari pekerjaan.
Begitu ditangkap Agus langsung digelandang ke Markas Polda Jawa Timur dan siang itu juga dia diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa di Mapolda Metro Jaya. (ind/sam/jpnn)
- Fakta-Fakta Honorer di Batam Membunuh Rekan Kerja, Sadis!
- Hasil Autopsi, Mayat di Cianjur Ternyata Korban Pembunuhan dan Sodomi
- Sakit Hati Diolok-Olok Jadi Alasan FK Tusuk Leher Honorer di Batam
- Prostitusi Online di Lhokseumawe Terungkap, Sekali Begituan Bayar Rp 700 Ribu
- Sindikat Ganjal ATM Bobol Rp 100 Juta Milik Pensiunan Telkom, Begini Modus Pelaku
- Perempuan Ditemukan Tewas dalam Posisi Tengkurap, Polisi Ungkap Hasil Visum