Ahli Jantung Peringatkan Bahaya Polusi Udara

Ahli Jantung Peringatkan Bahaya Polusi Udara
Ahli Jantung Peringatkan Bahaya Polusi Udara. Foto: foxnews

jpnn.com - POLUSI udara menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung yang sebisa mungkin harus dihindari, sama halnya seperti merokok dan kelebihan lemak.

Diskusi panel yang melibatkan 20 ahli jantung juga mendorong orang untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dari menghirup asap berat lalu lintas atau polusi udara industri. Pejabat publik juga didorong untuk mengesahkan undang-undang untuk mengurangi polusi udara.

"Penyakit kardiovaskular merupakan masalah global yang sangat besar, menyebabkan penderitaan besar dan kematian dini, serta menempatkan tekanan berat pada anggaran kesehatan nasional dan keuangan keluarga," kata pofesor kardiologi di University of Sheffield di Inggris, Dr. Robert Storey, seperti dilansir laman Fox News, Minggu (28/12).

Polusi udara menyebabkan lebih dari 3 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun dan menyebabkan 3,1 persen dari semua kasus cacat. Polusi udara juga berada diurutan kesembilan pada daftar faktor risiko penyakit jantung.

Meskipun polusi udara gas bisa berbahaya juga, Storey mengatakan, partikel udara merupakan penyumbang terbesar untuk penyakit kardiovaskular karena mereka menyebabkan radang paru-paru dan memasuki sirkulasi darah tubuh, memicu penggumpalan darah dan menyebabkan gangguan irama jantung.

Partikulat termasuk partikel kasar dari debu jalan, pekerjaan konstruksi dan emisi industri dan partikel halus dari lalu lintas, pembangkit listrik dan pembakaran industri dan perumahan minyak, batubara atau kayu untuk pemanasan.

Sebagian besar polusi udara partikulat terdiri dari partikel-partikel halus, yang dikenal sebagai PM2.5, yang kurang dari 2,5 mikrometer atau sekitar seperlima ukuran debu terlihat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas aman luar eksposur untuk PM2.5 pada rata-rata 25 mikrogram atau 25 sepersejuta gram per meter kubik udara selama 24 jam, atau tingkat tahunan rata-rata 10 mikrogram per meter kubik. Pada 2013, Environmental Protection Agency di AS menurunkan batas pemaparan 24 jam dengan rata-rata 12 mikrogram.

POLUSI udara menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung yang sebisa mungkin harus dihindari, sama halnya seperti merokok dan kelebihan lemak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News